Senin, 28 Desember 2009

Puisi Karya Anak - Anak Badminton Lovers

TELADAN PARA ATLET

Vita Marissa.


Cedera bahu kanan di Malaysia Open 2004 yang dialami ci Vit tak menjadi penghambat baginya untuk berkarya.
Sampai pada tulisan ini saya buat, ci Vit baru saja meraih emas dari Pertamina Open bersama Mona Santoso. Harus dioperasi dan istirahat selama 6 bulan tidak membuatnya ‘kapok’. Pasca istirahat, bersama partner barunya Flandi Limpele, ci Vit meraih gelar juara di Jepang Open 2006. Di China Masters Super Series 2007 bersama Liliyana Natsir, ci Vit juga berhasil menang. Ci Vit berhasil membuktikan pasca operasi dia masih bisa mengharumkan Indonesia. Setelah dia keluar dari pelatnas pun dia masih bisa menuai gelar. Bersama Flandi Limpele di cabang ganda campuran dan Nadya Melati di cabang ganda putri pada turnamen India Open ci Vit berhasil menuai emas dan perak. Saat ini, walaupun menginjak usia 28 tahun ci Vit tetap berkonsentrasi di ganda campuran bersama Hendra Aprida gunawan dan ganda putri bersama Mona santoso. Prestasipun masih bisa diraih oleh atlet yang punya senyum memukau walau kini bermain sebagai profesional.


‘TELADAN’ pertama, saya dapat dari Vita Marissa adalah rintangan sebesar apapun yang menghadang mimpimu harus bisa kamu atasi.
Sekalipun orang mencibir, sekalipun terlihat mustahil, selama kamu berusaha dan berdoa pasti akan ada jalan. Tuhan akan memberikan mujizat dan kita akan melihat bahwa semuanya indah pada waktunya. Satu lagi, hadapi dengan senyuman! Seperti ci Vit yang selalu tersenyum di lapangan pertandingan. Seseorang yang sedang grogi, tegang, dan takut tak akan bisa tampil tersenyum. Seseorang yang bisa tersenyum saat pertandingan yang menegangkan seperti yang dilakukan ci Vit berarti dia berhasil mengendalikan rasa grogi, tegang, dan takut sehingga dia bisa lebih berkonsentrasi dalam menjalani pertandingan (menjalani hidup saat berhadapan dengan masalah, dengan keadaan yang tidak dikehendaki, dengan perjuangan yang menentukan nasib masa depan seperti ujian).

Liliyana Natsir.


Liliyana Natsir, untuk selanjutnya saya akan sebut sebagai kak Butet (supaya lebih akrab, berharap banget…). Rela meninggalkan keluarga, kota kelahiran, sekolah di usia dini demi menjadi pemain bulutangkis. Wah, saya pada usia kak Butet masih mikirin main-main dan sekolah hanya buat status bukan masa depan. Dan semua pengorbanannya telah membuahkan hasil. Diusia dini kak Butet pernah menjadi tumpuan Indonesia di 2 cabang sekaligus. Ganda Campuran bersama Nova Widianto dan ganda putri bersama ci Vit (kalo saat ini ci Vit masih di pelatnas, mungkin mereka masih menjadi andalan juga). Penampilannya emang cowok banget. Malah, waktu lihat dia di Thomas dan Uber cup 2008, saya kira dia cowok. Kalo lihat foto-fotonya yang ada di FB teman-teman BL (tx ya teman-teman BL dah tag ke saya dan saya diijinkan untuk tag) baju sehari-harinya kaos-kaos (ga ada kaos yang model cewek), celana pendek, duduk ngengkang (saya jadi ketularan nih…), tapi mukanya tetap enak dilihat. Walau begitu, ditaksir banyak cowok. Ya iyalah, cowok mana yang ga terpesona dengan gadis segudang prestasi dan kaya. Oh, iya… saya juga pernah mimpiin kak Butet. Mimpi dinasehatin ma dia supaya jangan mudah menyerah. Saya suka dinasehatin sama orang yang emang hidupnya layak dijadiin teladan (maksudnya perkataannya selaras dengan perbuatan, bukan sekedar bisa nasehatin/ngomong doang tapi tidak ada aplikasi dalam hidupnya).


‘TELADAN’ kedua, saya dapat dari Liliyana Natsir. Bahwa untuk mendapatkan sesuatu ada yang harus dikorbankan, bahkan sesuatu yang berharga (keluarga, masa bermain). Tetapi, jikalau serius menjalaninya pasti akan berbuah. Di bidang apapun, lakukanlah dengan serius, berikan yang terbaik sehingga bisa menghasilkan prestasi dan uang dengan sendirinya akan mengalir. Jangan hanya fokus pada uang, karena jikalau fokusnya pada uang belum tentu bisa menghasilkan prestasi yang baik dan prestasi yang tidak baik tidak akan menghasilkan uang. Tetapi jika serius menjalani satu bidang, maka akan bisa berprestasi, dan uang otomatis akan mengalir.


Greysia Polii


Greysia Polii/GePo/Gel/Grace adalah atlet lainnya yang juga menjadi teladan hidup saya. Saya lahir lebih dulu 3 bulan dari Gel. Saat ini, saya masih kuliah dan masih dibiayai oleh orang tua. Tapi GePo sudah berpenghasilan lebih dari cukup dan yang paling penting sudah sering mengibarkan ‘MERAH PUTIH’ dan mengumandangkan ‘INDONESIA RAYA’ di dunia lewat prestasi ‘BULUTANGKISnya’. Melihatnya, di final Singapore SS tampil bersama Nitya K. Maheswari, Grace harus jatuh bangun, jungkir balik menghadapi lawannya… satu kata ‘SALUT’. Dan hal tersebut dilakukannya tidak hanya di final Singapore SS tapi di pertandingan lainnya juga. Greysia Polii meraih prestasi bersama Vita Marisa, Jo Novita, Natalia Poluakan dan saat ini dengan Nitya Krishinda Maheswari. Gel juga pernah bermain di ganda capuran berpasangan dengan Flandy Limpele dan M. Rijal. Oya, GePo sangat menghargai fans-fansnya. Dia menyapa dalam FS, FB, Twitter. Memang, tidak bisa membalas satu persatu pesan fansnya. Tetapi dia mecoba membalas sebisanya. Sebagai penggemar saya merasa dihargai, mungkin begitu juga dengan fans Gel lainnya. Saya pernah mendapat nasehat darinya di FB dan pesan twitter saya juga dibalas. Status-statusnya di FB dan Twitter tidak hanya bisa menyemangati dia tapi juga para pembaca, termasuk saya.


‘TELADAN’ ketiga, saya dapat dari Greysia Polii. Bahwa harus selalu optimis. Sekalipun kalah bahkan jatuh berkali-kali dan didera cidera harus tetap punya semangat karena masih ada kesempatan lain. Siapapun partner kita, kita pasti bisa meraih impian. Selain itu, pesan-pesan yang masuk di FB dan twitter bisa dijadikan sebagai saran dan kritik yang membangun untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.


Aduh, sebenarnya sosok para atlet mempunyai kesan tersendiri buat saya.
Tapi tak bisa saya tuang satu per satu di sini. Pokoknya, kalian telah menjadi ‘TELADAN’ dalam hidup saya.
Jika, tulisan ini sampai ke pelatnas dan dibaca para atlet, sungguh betapa senangnya saya bisa menyampaikan isi hati saya tentang kalian. Soal nasehat, ehm… saya ga punya. Justru saya yang butuh dari kalian. Semangat terus ya berjuang mengharumkan INDONESIA di dunia melalui ‘BULUTANGKIS’! saya juga akan berusaha berjuang supaya bisa lulus kuliah dengan hasil yang baik dan bisa kerja sebagai apoteker yang melayani masyarakat INDONESIA.
Kalo lagi jenuh, saya akan berdoa dan ingat perjuangan kalian. Walau kita di dunia berbeda, tapi ada ‘TELADAN’ yang bisa saya ambil dari kalian. Tuhan memberkati kita semua.


By : Sang Suryawati Sinaga




Disudut kamar ini
Aku termenung seorang diri
Menanti sesuatu terjadi terhadap
bulutangkis indonesia..
Mengharapkan indonesia bangkit dan menempati posisi pertama didunia bulutangkisnya
Sungguh kami menginginkan indonesia bangkit dan berjaya seperti dahulu kala
Indonesia sebagai negara yang sangat disegani dan menjadi panutan
Sudah waktunya indonesia bangkit
Sudah waktunya indonesia berjaya
Ayo bangkitlah para pahlawan bulutangkis kebanggaan bangsa
Bangkitlah..
Tunjukan kepada dunia kalau indonesia mampu dan bisa
Sungguh,,,,,,,,
Betapa hausnya kami akan prestasi kalian para pahlawan bangsa
Sungguh,
Betapa rindunya kami melihat sang merah putih berkibar gagah diujung tiang yang tertinggi
Sungguh,,,,,,,,
Betapa inginnya kami mendengar lagu Indonesia Raya menggelegar kencang saat sang saka merah putih dikibarkan
Kami yakin keinginan kami semua itu akan segera terwujud
Kami yakin semua itu akan terjadi
Indonesia dan para pahlawan bulutangkisku
Bangkitlah…Bangkitlah dan bangkitlah!!


By : Rinna Butet Holic Banget (Juara 2)





Pahlawanku...
1 menitpun berlalu..
1 jampun pergi..
1 detikpun menjauh..
tapi 1 harapan itu kian dekat..

tatkala mentari datang..
kau awali harimu dengan peluh..
demi sebuah harapan..
demi sebuah pengabdian pada negri..

tatkala mentari pergi..
kau rebahkan tubuhmu lemas..
letih itu kerap menemanimu..
demi sebuah prestasi tertinggi..

ketika kesempatan itu menghampirimu..
kau kayuhkan raket heromu..
kau cermati tiap tiap bulu angsa yg mengincarmu..
tanpa kau pedulikan peluh mengganggumu..

pahlawankuu..
izinkan doaku menghapus keputus asaanmu..
biarkan dukunganku menghapus keraguanmu..
ikhlaskan semangatku mengusap sedikit peluhmu..

pahlawanku..
aku bangga padamu..
lihatlah ulahmu !
karenamu sang saka merah putih berkibar..
membuat decak kagum setiap insan di negara orang..

dengarlah lagi..
dengarlah lagu suci nan merdu berkumandang..
Indonesia raya , Indonesia tercinta..
lagu nan abadi..

sekarang..
usaplah keraguanmu pahlawanku..
demi mimpimu yang belum kau gapai..
yakinlah kau mampu..
Indonesia takkan berhenti mendukungmu ..

By : Lili Habliy Mawaddah (Juara 1)







BULUTANGKIS

Bulutangkis telah menggetarkan hatiku
Bulutangkis telah menggetarkan hati anak kecil, anak muda dan anak tua.
Bulutangkis identitas Negara
Saat diserukannya “BULUTANGKIS!!!” maka dunia akan menuding Indonesia.
Bulutangkis telah menggetarkan hatiku.
Kanak-kanak dulu, aku hanya tahu smash dan backhand.
Namun, seiring waktu, kukenal pula Netting Tan Yoe Hoek, smash Liem Swie King dan taktik Rudy Hartono, juga kemenangan terhormat emas Taufik Hidayat.
Bulutangkis telah menggetarkan hatiku.
Aku patut berkata, atlit bulutangkis adalah seniman.
Penari kawakan harus tunduk padanya.
Salto berpuluh kalinya penari, tak sebanding dengan jumpingsmash akrobatik Sembilan kali Kido dan delapan kali Fu Haifeng,
Balletnya ballerina tak sebanding dengan netting cantik ala Maria Kristin.
Split dari pesenam terhebat pun, tak sebanding dengan split Pia Zebadiah tuk meraih bola.
Gemulai dancer italia pun kalah dari drive cantik Lilyana Natsir.
Dan, gemuruh konser rollingstone tak sebanding dengan tepuk tangan khalayak istora
Bulutangkis telah menggetarkan hatiku.
Sang saka beribu kali dikibarkan diatas sana.
Indonesia raya dengan bangga dikumandangkan.
Medali kemenangan, itu sorak rakyat Indonesia.
Bekal raket dan shuttlecock, Indonesia siap menggempur dunia.
Dengan smash tajam, dan dropshot munukik, kami hanya berkata, ”bulutangkis ialah jiwa kami.”
Pahlawanku, senyum dan semangat kami, untuk kemenangan yang berarti.


By : Hann Vitet BLkido Seondeok







Puisi Untuk Para Pahlawanku
Kampanye siang itu
Aku datang
Tengok sebagian jalan dan sisi
Yang selama ini aku cari
Tengok makin dalam
Kemudian aku menemukan sepuhan
Biru, merah, kuning, hijau terang
Ah, indah nian bila ku bayangkan
Maka jadilah aku berlari
Menebas angin tiap pagi dengan sayap kananku
Melindas lawan-lawan di hadapan ku
Demi menggapai mimpi yang ku dambakan
Melompati tiap anak tangga di muka mimpiku
Sesekali aku pun jatuh
Namun tak menutup semangatku untuk mimpiku
Dan aku pun terus berlari melompat menerjang angin
Bersama sayap kananku
Bersama senjata yang selalu siap menemaniku berjuang
Hingga langkahku sampai
Ditempat dimana mimipi-mimpi kampanye semangatiku

Tapi di sisi lain aku pun merasa bangga pada diriku
Seakan mimpiku berbuah kebajikan
Hatiku pun bergetar dan berdesir kagum
Saat sang saka Merah Putih berkibar paling atas
Menunjukan lekuk keindahannya di antara warna-warna yang lain
Untuk ini, tak pernah aku menyesal pada ibu pertiwi
Namun, akh...!!!
Kembali ku teringat dengan mimpiku di kampanye itu
Bahkan tak dapat ku bermimpi walau telah sampai
Seujung jari pun tak ia hiraukan
Jejak lompatanku, tetes keringatku
Dan pengorbananku
Hanya sejabat sekilas, dingin.
Dan hingga senja sayapku mengepal
Terpuruk oleh dendam dan menebal
Dendam mimpi-mimpi kampanye
Kini sudah tua aku ini
Tapi, biar ku bungkam ia
Dengan tangan kananku
Sayangnya tetap kaku seperawakan ini
Buah dendam dan luka kampanye siang itu

By: Nurul Vita Ropiqoh

1 komentar:

wow....
karya anak indonesia memang yg terbagus....
smua persatuan bulutangkis...
sangat bangga kepada mereka....

Posting Komentar